"Semua pihak, termasuk masyarakat, diharapkan punya kepedulian akan masalah konservasi demi lestarinya satwa dan lingkungan," kata Zulkifli saat peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (31/1/2012).
RS Gajah tersebut dibangun atas kolaborasi tiga pihak, yakni Lembaga Konservasi di luar habitat Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Australia Zoo, dan Kementerian Kehutanan.
"Taman Nasional Way Kambas adalah aset luar biasa Kabupaten Lampung Timur, sehingga pemerintah daerah dan masyarakatnya mesti ikut mendukung program-program konservasi," ujar Zulkifli.
Menhut menegaskan, bahwa dengan keberadaan RS Gajah itu nantinya, selain untuk konservasi dan penelitian dengan fokus gajah, juga bisa dimanfaatkan bagi satwa lainnya.
"Di sini ada Gajah Sumatera, Harimau Sumatera dan juga Badak Sumatera, serta satwa lainnya yang khas, sehingga bila ada satwa yang mengalami masalah kesehatan bisa dirujuk," katanya.
Direktur Lembaga Konservasi "eks-situ" Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor Tony Sumampau dalam laporannya menyatakan, dengan mulai dibangunnya sarana konservasi gajah pertama di Asia, diharapkan di tempat itu akan menjadi pusat konservasi gajah terbesar di dunia. Menurut dia, di Florida, Amerika Serikat, tepat di Polk County, terdapat pusat konservasi gajah (CEC) yang dibangun "Ringling Brother Circus", yang luasnya hanya 80 hektare.
RS Gajah yang dialokasikan pada lahan seluas 100 hektare itu, adalah bagian dari 400 hektare Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Way Kambas.
No comments:
Post a Comment