Para pelaku industri bertekad untuk menyatukankonservasi hutan untuk meningkatkan produk. |
VIVAnews - PT SMART Tbk bersama CIRAD (Agricultural Research for Development) dan WWF Indonesia kembali menggelar International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) untuk ketiga kalinya di Nusa Dua, Bali, 22-24 Februari mendatang.
Dalam ICOPE, para pelaku
industri bertekad untuk menyatukan konservasi hutan dengan
meningkatkan produksi minyak sawit berkelanjutan.
"Tema itu memang menyesuaikan dengan kondisi terkini yang tengah dihadapi industri kelapa sawit. Namun, tujuannya tetap yaitu untuk merespons tantangan dalam produksi minyak sawit lestari, sekaligus menjadikannya solusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan serta energi nasional bahkan dunia," kata Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono, yang menjabat sebagai Steering Committee, di Plaza BII, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2012.
Menurut Daud, ICOPE ini terinspirasi dari dinamika industri perkebunan sawit nasional yang begitu tinggi. Kebutuhan dunia atas minyak nabati juga terus meningkat, serta semakin kuatnya langkah dan upaya industri perkebunan kelapa sawit nasional mengedepankan praktik agribisnis.
"Sejak konferensi pertama pada 2007 dan kedua 2010, ICOPE telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai platform unik dan berharga bagi para ahli untuk mengembangkan jaringan serta membagi praktik-praktik terbaik dan solusi yang sesuai dengan produksi minyak sawit lestari dan perlindungan lingkungan," kata dia.
Konferensi ini direncanakan dibuka oleh menteri pertanian dan dihadiri oleh menteri kehutanan serta menteri lingkungan hidup yang akan memberikan pidatonya.
"Tema itu memang menyesuaikan dengan kondisi terkini yang tengah dihadapi industri kelapa sawit. Namun, tujuannya tetap yaitu untuk merespons tantangan dalam produksi minyak sawit lestari, sekaligus menjadikannya solusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan serta energi nasional bahkan dunia," kata Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono, yang menjabat sebagai Steering Committee, di Plaza BII, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2012.
Menurut Daud, ICOPE ini terinspirasi dari dinamika industri perkebunan sawit nasional yang begitu tinggi. Kebutuhan dunia atas minyak nabati juga terus meningkat, serta semakin kuatnya langkah dan upaya industri perkebunan kelapa sawit nasional mengedepankan praktik agribisnis.
"Sejak konferensi pertama pada 2007 dan kedua 2010, ICOPE telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai platform unik dan berharga bagi para ahli untuk mengembangkan jaringan serta membagi praktik-praktik terbaik dan solusi yang sesuai dengan produksi minyak sawit lestari dan perlindungan lingkungan," kata dia.
Konferensi ini direncanakan dibuka oleh menteri pertanian dan dihadiri oleh menteri kehutanan serta menteri lingkungan hidup yang akan memberikan pidatonya.
Dalam konferensi ICOPE
tersebut, permasalahan, solusi, alat serta praktik-praktik lapangan
untuk membuat konservasi hutan selaras dengan momentum global
perkembangan industri kelapa sawit akan didiskusikan.
"Sejumlah agenda utama seperti bagaimana hutan bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati dikelola, upaya pengurangan emisi karbon, pemanfaatan jasa lingkungan hingga upaya intensifikasi perkebunan rakyat," ujar Daud.
Daud menuturkan, tujuan dari konferensi ini adalah membagi pengalaman dan solusi antara berbagai pemangku kepentingan serta melanjutkan usaha-usaha untuk membuat industri kelapa sawit sebagai komponen hijau pertanian. (art)
"Sejumlah agenda utama seperti bagaimana hutan bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati dikelola, upaya pengurangan emisi karbon, pemanfaatan jasa lingkungan hingga upaya intensifikasi perkebunan rakyat," ujar Daud.
Daud menuturkan, tujuan dari konferensi ini adalah membagi pengalaman dan solusi antara berbagai pemangku kepentingan serta melanjutkan usaha-usaha untuk membuat industri kelapa sawit sebagai komponen hijau pertanian. (art)
No comments:
Post a Comment